Dia yang membayangkan
kepemimpinan yang diraih punya makna kemegahan;tak akan pernah mampu menanggung
beban tanggung jawabnya. Menundukkan setiap orang dalam kedudukan penting di
kepala dan dada kita adalah jalan yang landai menuju kemuliaan dan
kepemimpinan. Anak panah yang melenceng senoktah pada busurnya; kan meleset
berdepa-depa di sasarannya. Nah,
bagaimana jika kepemimpinan melenceng setitik, sehasta, bahkan amat jauh?
Bagi yang dianggap
wakil kebajikan, perbuatan tak cuma soal halal dan halal, tapi juga patut atau
tercibir; mulia atau menyesakkan dada. Pemimpin yang mau membuka tutup
penghalang kemajuan bawahannya; sungguh sedang menambahkan daya bagi
keberhasilan dirinya. Dia yang tidak merasa butuh pada apa yang diperebutkan
para raja adalah yang paling berwibawa tuk didengarkan oleh mereka. Dan ukuran
sesungguhnya dari sang pemimpin bukan berapa banyak yang melayaninya, tapi
berapa banyak yang layani.
_SAF_
0 komentar:
Posting Komentar