Ketika itu Abu Hurairah datang memenuhi panggilan Umar bin Khattab yang kemudian diketahui bahwa Abu Hurairah ditunjuk menjadi gubernur Bahrain pada masa kepemimpinan sang Amirul Mukminin Umar bin Khattab. Mari kita simak percakapan antara Umar bin Khattab dan Abu Hurairah dalam pengangkatannya serta sistem birokrasi yang dibangun oleh Umar bin Khattab dalam episode ke-29 pada film Umar berikut ini.
Abu Hurairah: Assalammu'alaikum…Kau memintaku datang,
amirul mukminin. Semoga ini sesuatu yang baik
Umar bin Khattab: Apa kau masih menyampaikan hadist-hadist Rasulullah ?
Abu Hurairah: Tidak setelah kau melarangku,
amirul. Tidak akan selama Umar masih bersama kami.
Umar bin Khattab: Sepertinya kau ingin aku cepat
mati agar kau bisa bebas berbicara.(sambil tersenyum)
Abu Hurairah: Semoga Allah memberi karunia umur
panjang, amirul mukminin. Tapi jika aku hidup lebih lama
darimu maka terserah padaku aku akan berbicara atau berdiam diri.
Umar bin Khattab: Apa pendapatmu tentang jabatan menjadi gubernur Bahrain?
Abu Hurairah: Gubernur Bahrain?
Umar bin Khattab: Kau terkejut atau tidak setuju?
Abu Hurairah: Terkejut amirul mukinin! Abu Hurairah hanyalah buruh kasar dengan penghasilan beberapa buah kurma untuk dimakan.ia
tak punya rumah sendiri,kecuali alas beratap di masjid dimana ia bisa
beristirahat. Dan sekarang ia menjadi gubernur Bahrain?
Umar bin Khattab: Kami melarangmu meriwayatkan
terlalu banyak hadist Rasulullah agar masyarkat bisa melanjutkankonsentrasi pada
Alquran. kami juga mencegah perdebatan yang panjang tentang Rasulullah berkata
ini dan itu. Kami tak pernah menyangsikan kealiman dan kekuatan keyakinanmu.
Abu Hurairah: Aku mengikuti perintah mu, amirul mukminin.
Umar bin Khattab: Buat catatan atas harta dan kekayaannya. (Umar bin Khattab memerintahkan kepada yang lain)
Abu Hurairah: Untuk apakah itu , amirul mukminin?
Umar bin Khattab: Hal kebijakan yang kubuat
terhadap gubernur-gubernurku. Kami mencatat kekayaan mereka saat dilantik juga
diakhir masa jabatannya.
Abu Hurairah: Apakah kau mencurigai kami saat
menunjuk kami?
Umar bin Khattab: Jika aku sudah curiga, aku tak
akan mengangkatnya. Ini hanya untuk menghilangkan keraguanku kuperhatikan kekayaan dari para penjabatku
meningkat drastis saat mereka menjabat. Tapi mereka tak menyalahgunakan jabatan
mereka. Tapi mereka berbisnis.
Abu Hurairah: Bukankah itu diperbolehkan?
Umar bin Khattab: Ya, itu bisnis yang
diperbolahkan. Tapi kami tak menugaskan penjabat-penjabat kami untuk jadi pebisnis. Kami
tugaskan mereka sebagai penjabat yang adil di kalangan masyarakat. Ketika mereka
berbisnis, kami khawatir masyarakat akan memberi sejumlah uang karena jabatan
mereka. Sehingga lebih memprioritaskan bisnis daripada kewajiban lainnya. Dengan demikian, penghasilan mereka mencuat karena jabatan sebagai abdi negara. Oleh karena itu, jika kekayaan seseorang meningkat drastic selama masa
jabatannya.kami akan menaksir yang berhak ia miliki secara adil dan menyerahkan
kelebihannya ke baitul mal. Inilah yang aku terapkan pada seluruh gubernur dan
penjabat-penjabatku yang sependapat dengan ini silahkan menerima jabatan. bagi
yang tak setuju, tinggalkan. Pilahan ada ditangan kalian.
Abu Hurairah: Itu pandangan yang bijak
amirul mukminin. Kami menerima apa yang ditetapkan Allah.
1 komentar:
Cakep Umar....
Posting Komentar