Selasa, 05 Februari 2013

PEMILU: Pesta Demokrasi

Berfikir mengapa pemilu disebut pesta demokrasi. Ini mengarahkan pada tahun politik dan moment pemilu. Ada cibiran negatif nan prustasi mengenai hal ini:
"mereka yang naik menjadi wakil rakyat, bila terpilih tidak akan inget rakyat, apa lagi orang yang memilih."
"itu cuma janji-janji manis."
"giliran ada maunya aja mulai dekati rakyat."
"emang kemaren kemana aje, baru sekarang silaturahim."
Disamping cibiran negatif itu, ada pihak yang menikmati pemilu sebagai pesta demokrasi, hal ini dikarenakan:
  • banyak konser di daerah dengan tontonan gratis
  • banyak door prize, hadiah, dan bertabur souvenir
  • makan gratis, mengenyangkan nan menyehatkan
  • tambahan pakain baru dilemari (khususnya pada kampanye), dan lain-lain
    Sangat disayangkan mereka yang mengartikan pesta rakyat  hanya sebatas itu saja. Bagi mereka yang punya pandangan tidak bersahabat dengan 'pesta demokrasi' ini, bukan berarti sebagai alasan pembenar untuk golput. Nikmati saja segala hal yang dapat kita katakan sebagai 'berkah' pesta rakyat ini. Namun kita harus memilih dan musti cerdas dalam memilih pemimpin yang kelak akan membangun bangsa ini. Keliru ketika kita tidak menggunakan hak suara karena muak dengan segala kesulitan hidup dalam membagun demokrasi bangsa ini. Jadi salahkan saja diri sendiri yang tidak menggunakan hak suara karena menyerah sebelum berjuang, tidak berikhtiar dalam memilih  pemimpin, karena merasa tak memiliki cita-cita untuk memuliakan bangsa ini. Salahkan saja diri sendiri yang menggunakan hak suara, namun tidak cermat memilih pemimpin (asal pilih).

0 komentar:

Posting Komentar

 
Copyright © 2010 Dokter Mahasiswa Fakultas Hukum Indonesia. All rights reserved.
Blogger Template by