Senin, 13 Mei 2013

Hakikat Kepemimpinan


            Dia yang membayangkan kepemimpinan yang diraih punya makna kemegahan;tak akan pernah mampu menanggung beban tanggung jawabnya. Menundukkan setiap orang dalam kedudukan penting di kepala dan dada kita adalah jalan yang landai menuju kemuliaan dan kepemimpinan. Anak panah yang melenceng senoktah pada busurnya; kan meleset berdepa-depa di  sasarannya. Nah, bagaimana jika kepemimpinan melenceng setitik, sehasta, bahkan amat jauh?
            Bagi yang dianggap wakil kebajikan, perbuatan tak cuma soal halal dan halal, tapi juga patut atau tercibir; mulia atau menyesakkan dada. Pemimpin yang mau membuka tutup penghalang kemajuan bawahannya; sungguh sedang menambahkan daya bagi keberhasilan dirinya. Dia yang tidak merasa butuh pada apa yang diperebutkan para raja adalah yang paling berwibawa tuk didengarkan oleh mereka. Dan ukuran sesungguhnya dari sang pemimpin bukan berapa banyak yang melayaninya, tapi berapa banyak yang layani.
_SAF_

0 komentar:

Posting Komentar

 
Copyright © 2010 Dokter Mahasiswa Fakultas Hukum Indonesia. All rights reserved.
Blogger Template by